 |
| Ilustrasi wolipop.detik.com |
Berikut beberapa hal yang memicu konfik rumah tangga, seperti dilansir womansday.com.
Kesehatan Masalah kesehatan bisa menjadi konflik dalam rumah tangga. Hal ini terutama dipicu oleh sikap pria yang kekanak-kanakan dalam menghadapi penyakitnya. Dibanding wanita, pria lebih sering menolak untuk diajak ke dokter ketika sakit. Meski terlihat sepele, masalah kecil ini juga bisa memperburuk hubungan suami istri jika tidak ditangani dengan baik.
Terlalu hemat dan borosPasangan yang sudah menikah harus pintar dalam mengelola keuangan bersama. Jangan menghabiskan uang secara tidak terprogram sehingga mengakibatkan pertengkaran antara pasangan. Diskusikan dengan pasangan tentang anggaran bulanan rumah tangga Anda sehingga lebih terencana.
Membiarkan keluarga atau teman membuat pasangan tidak nyamanPerlakuan tidak menyenangkan dari teman dan keluarga bisa membuat pasangan merasa tidak nyaman. Campur tangan orang tua atau teman Anda dalam hubungan rumah tangga juga dapat mengikis kepercayaan pasangan pada Anda. Betapa tidak, sebuah pernikahan dibangun oleh dua orang yang saling mencintai dan percaya. Namun, haruskah Anda menodai kepercayaan itu dengan membiarkan keluarga dan teman Anda mendikte Anda tentang rumah tangga Anda.
Itulah hal-hal yang dapat memicu konfik rumah tangga. Carilah solusi untuk semua konflik yang terjadi dalam setiap rumah tangga dan pasangan agar tetap langgeng sampe kakek nenek.
Berat sebelah
Ketika salah satu pasangan merasa beban dalam rumah tangga berat sebelah, ini akan memicu konflik yang menyulut pada egosentris masing-masing pasangan. Akibatnya, jika tidak ditangani dengan baik, ketimpangan itu lambat laun akan berujung pada perceraian. Sebaiknya, bagi tugas rumah tangga dengan lebih adil. Suami bisa membantu istri membersihkan rumah di hari libur.
Menjatuhkan wibawa pasangan di depan anak
Baik pria ataupun wanita, semua tidak boleh menjatuhkan wibawa pasangan di depan anak. Perilaku ini sungguh melukai hati pasangan. Apalagi jika salah satu pasangan melakukannya dengan sengaja. Hargailah posisi pasangan Anda di depan anak-anak sehingga, anak juga menghargai orang tua mereka.
Terlalu hemat dan borosPasangan yang sudah menikah harus pintar dalam mengelola keuangan bersama. Jangan menghabiskan uang secara tidak terprogram sehingga mengakibatkan pertengkaran antara pasangan. Diskusikan dengan pasangan tentang anggaran bulanan rumah tangga Anda sehingga lebih terencana.
Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bekerja
Seimbangkan hidup Anda dengan memberi perhatian yang cukup untuk keluarga dan pasangan. Jangan hanya menghabiskan waktu Anad dengan menatap layar komputer dan akhirnya mengacuhkan keluarga. Adalakanya, di mana keluarga butuh kehadiran Anda.
Membiarkan keluarga atau teman membuat pasangan tidak nyamanPerlakuan tidak menyenangkan dari teman dan keluarga bisa membuat pasangan merasa tidak nyaman. Campur tangan orang tua atau teman Anda dalam hubungan rumah tangga juga dapat mengikis kepercayaan pasangan pada Anda. Betapa tidak, sebuah pernikahan dibangun oleh dua orang yang saling mencintai dan percaya. Namun, haruskah Anda menodai kepercayaan itu dengan membiarkan keluarga dan teman Anda mendikte Anda tentang rumah tangga Anda.
Selalu komplain
Mengeluh adalah hal yang lumrah karena tidak ada manusia yang luput dari itu. Namun, terus mengeluh tentang ketidakmampuan dan ketidakberhasilan Anda di hadapan pasangan, membuat pasangan lambat laun tidak menghargai Anda. Dan akhirnya, ia menilai Anda sebagai orang yang tidak tegas dan pengecut.
Itulah hal-hal yang dapat memicu konfik rumah tangga. Carilah solusi untuk semua konflik yang terjadi dalam setiap rumah tangga dan pasangan agar tetap langgeng sampe kakek nenek.
Sumber : Merdeka.com