Awas..!!!.Stroke dan Serangan Jantung Bagi Yang Sering Ngorok

 illustrasi (orang ngorok)
Gowell Blog - Bagi siapa saja yang sering mendengkur atau ngorok saat tidur, ternyata bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke lebih besar daripada mereka yang kelebihan berat badan, merokok atau memiliki kolesterol tinggi.

Meskipun mendengkur lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan berat badan, diperkirakan bahwa sekitar 40 persen pria dan 24 persen wanita sering ngorok. Beberapa tahun belakangan ini para ilmuwan menjadi sangat peduli dengan hubungan antara mendengkur dan penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung dan stroke. Namun para ahli memperingatkan implikasi kesehatan bisa jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Sejumlah peneliti menemukan bahwa mereka yang mendengkur lebih cenderung memiliki penebalan atau kelainan pada arteri karotis yang memasok otak dengan darah beroksigen. Kondisi ini merupakan langkah awal untuk pengerasan arteri, yang kemudian mengarah ke serangan jantung dan pendarahan otak.

Pemimpin penelitian ini, Dr Robert Deeb, dari Rumah Sakit Henry Ford di Detroit, mengatakan jika mendengkur lebih dari sekedar gangguan tidur dan tidak boleh diabaikan. "Pasien harus mencari pengobatan dengan cara yang sama jika mereka memiliki penyakit "sleep apnoea", tekanan darah tinggi, atau faktor risiko lain penyakit jantung."  
"Sleep apnoea" atau apnea tidur menyebabkan pernapasan terganggu (bahkan terhenti sesaat) dan merupakan kondisi yang berpotensi mengancam hidup karena terkait dengan stroke, serangan jantung dan tekanan darah tinggi.

Studi ini meneliti data dari 913 pasien berusia antara 18 dan 50 tahun. Masing-masing telah berpartisipasi di pusat tidur rumah sakit antara tahun 2006 dan 2012. Tak satu pun dari peserta itu didiagnosis apnea tidur.
Beberapa pasien menjawab survei tentang mendengkur mereka dan telah menjalani USG yang mengukur ketebalan intima-media arteri karotis, yang mengukur seberapa tebal lapisan dalam dinding arteri. Temuan ini yang sering menjadi tanda pertama dari penyakit arteri karotid. Para peneliti menemukan arteri karotis lebih tebal pada pendengkur dibandingkan mereka yang tidak. Bahkan, temuan mereka sebanding dengan apa yang dilihat pada pasien yang merokok atau yang menderita diabetes atau hipertensi.

TERPOPULER